nida faradisa

  • Home
    • Version 1
  • Download
  • Social
  • Features
    • Lifestyle
    • Sports Group
      • Category 1
      • Category 2
      • Category 3
      • Category 4
      • Category 5
    • Sub Menu 3
    • Sub Menu 4
  • Contact Us



 Mikroskop adalah salah satu alat yang bekerja dengan prinsip cahaya atau disebut sebagai alat optik. Mikroskop biasanya digunakan di dalam laboratorium dan digunakan untuk mengamati sesuatu dengan ukuran yang sangat kecil. Fungsi ini berkaitan dengan istilah ‘mikroskop’ yang kemudian digunakan untuk merujuk pada suatu alat optik.

Seiring perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan, jenis mikroskop terus mengalami perkembangan sehingga menghasilkan versi yang lebih canggih. Perkembangan mikroskop telah melalui sejarah panjang sebagai alat untuk membantu manusia mengamati obyek mikroskopis.

Pengertian Mikroskop

Umumnya mikroskop dipahami sebagai salah satu alat optik yang digunakan manusia untuk membantu melihat dan mengamati benda yang berukuran sangat kecil. Materi yang diamati menggunakan alat ini tidak memungkinkan untuk dapat dilihat dengan mata telanjang.

Merujuk pada pengertian umum ini, mikroskop diartikan sebagai alat untuk melihat benda kecil yang berukuran mikro.


pengamatan mikroskopPixabay

Sementara itu secara epistimologis istilah ‘mikroskop’ adalah istilah yang berasal dari Bahasa Yunani, yaitu ‘mikro’ yang berarti ‘kecil’ dan ‘scopein’ yang berarti ‘melihat’. Jika kedua kata tersebut digabungkan, mala pengertian mikroskop adalah alat yang digunakan untuk melihat benda berukuran kecil dengan memperbesar bayangan benda tersebut sampai berkali-kali lipat dari ukuran sesungguhnya.

Bayangan benda pada mikroskop dapat diperbesar hingga 40 kali lipat, 100 kali lipat, hingga 1000 kali lipat tergantung lensa yang digunakan. Skala perbesaran tersebut sangat dipengaruhi oleh perkembangan teknologi yang terus menghasilkan inovasi baru dalam bidang sains.  

Sejarah Mikroskop

Mikroskop yang kita kenal saat ini telah mengalami perkembangan sejarah yang begitu panjang. Sejarah mikroskop tidak lepas dari perkembangan alat optik yang menjadi cikal bakal penemuan teknologi yang lebih inovatif, termasuk berbagai macam alat optik sederhana.

1. Optik Permukaan Melengkung

Penerapan sifat optik dari suatu permukaan benda melengkung pertama kali dilakukan oleh Euclid pada tahun 3000 SM, Ptolemy (127-151) dan Alhazan di awal abad ke-11 Masehi. Akan tetapi ketiga orang tersebut sebatas memanfaatkan permukaan optik dalam pemakaian praktis tanpa menerapkan pembesaran optik seperti cara kerja mikroskop.

2. Pemanfaatan Lensa

Pemanfaatan lensa untuk mengamati dan melihat benda berukuran kecil mulai dilakukan sekitar abad ke-16 Masehi oleh dua ilmuwan, yaitu Leonardo da Vinci dan Maurolyco. Berawal dari tahap ini kemudian muncul seorang pria bernama Zacharias Janssen yang berkebangsaan Belanda dan dikenal sebagai Bapak Penemu Mikroskop pada tahun 1950 Masehi.

3. Purwarupa Mikroskop Zacharias Jannssen

Zacharias Jannsen merupakan seorang pembuat kacamata yang bekerja bersama Hans Jannsen. Pasangan ayah dan anak ini berhasil menemukan teknik memakai dua lensa cembung pada satu tabung. Alat optis ini mempunyai kemampuan untuk melihat objek dengan perbesaran mencapai 150 kali lipat dari ukuran sebenarnya.


4. Mikroskop Galileo

Berawal dari prototip yang ditemukan oleh Zacharias Jannsen, kemudian lahir penelitian lain yang dilakukan oleh Galileo Galilei pada tahun 1610. Galileo memasang beberapa lensa optik di dalam satu tabung timah yang menghasilkan mikroskop optik sederhana. Penemuan tersebut kemudian diberi nama mikroskop Galileo.

Sayangnya alat yang dibuat dari lensa optik tersebut mempunyai kemampuan sangat terbatas dalam melakukan perbesaran suatu objek. Sebab limit difraksi cahaya pada lensa optik ditentukan oleh seberapa panjang gelombang cahaya yang masuk, yaitu 200 nanometer. Sehingga mikroskop hanya bisa mengamati objek yang berukuran lebih kecil dari panjang tersebut.  

5. Penemuan Anthony van Leeuwenhoek (1632-1723)

Anthony van Leeuwenhoek merupakan seorang pria berkebangsaan Belanda yang berhasil mengembangkan perbesaran mikroskop. Namanya sangat terkenal dalam sejarah mikroskop, meskipun Leeuwenhoek bukanlah seorang ilmuwan melainkan berprofesi sebagai wine tester di kota Delf.

Dalam kesehariannya Leeuwenhoek kerap memanfaatkan kaca pembesar untuk melihat serat yang ada pada kain. Namun ia sangat tertarik pada pengamatan benda-benda sekitar sehingga dengan mikroskop sederhana miliknya, Leeuwenhoek sering melakukan pengamatan terhadap air hujan, air sungai, ludah, bahkan feses untuk mengamati objek kecil yang bergerak di dalamnya.

Obyek kecil yang bergerak tersebut kemudian diberi nama ‘animacule’ atau hewan sangat kecil. Leeuwenhoek terus menumpuk lensa dalam jumlah banyak pada lempengan perak sampai akhirnya ada 250 mikroskop yang memiliki kemampuan perbesaran sampai 200 dan 300 kali lipat. Semua hasil pengamatan tersebut ia tulis dan dikirim ke British Royal Society.

Di antara surat yang dikirimkan Leeuwenhoek, beberapa diantaranya memuat animacule yang nantinya akan dikenal sebagai protozoa dan bentuk-bentuk bakteri lain. Pada akhirnya semua hasil penelitian Leeuwenhoek melahirkan cabang ilmu baru yang kita kenal saat ini sebagai mikrobiologi dan membuatnya disebut sebagai penemu ilmu mikrobiologi.

6. Robert Hooke

Robert Hooke merupakan seorang pria berkebangsaan Inggris. Oleh masyarakat setempat ia juga dikenal sebagai Bapak Mikroskop. Hal ini menunjukkan bahwa setiap warga negara yang memberi sumbangsih terhadap perkembangan mikroskop mempunyai versi bapak penemunya masing-masing.

Sumbangan pikiran yang diberikan oleh Robert Hooke terhadap perkembangan mikroskop sangatlah penting. Sebab Hooke melahirkan begitu banyak desain yang digunakan hingga saat ini. Banyaknya desain yang diciptakan Hooke sepadan dengan fakta bahwa lebih dari separuh hidupnya dihabiskan untuk meneliti mikroskop.


7. Mikroskop Abad ke-19

Seiring berjalannya waktu, mikroskop terus mengalami pemutakhiran. Pada pertengahan abad ke-19 mikroskop telah mempunyai desain dan instrumen yang canggih seperti yang umum digunakan saat ini. Negara yang menjadi produsen alat optik ini antara lain Italia, Amerika, Jerman, China, dan Jepang.

Fungsi Mikroskop

Berdasarkan pengertiannya, maka alat optik ini pada dasarnya berfungsi untuk membantu manusia dalam melihat objek berukuran sangat kecil yang tidak bisa diamati oleh mata telanjang. Contoh obyek mikroskopis yang hanya bisa diamati dengan mikroskop antara lain jaringan hewan, tumbuhan, protozoa, bakteri, dan virus.

Akan tetapi sesuai perkembangan ilmu pengetahuan, fungsi mikroskop mulai melebihi dari fungsi dasar tersebut. Bahkan dengan teknologi yang lebih modern banyak penelitian yang menghasilkan jenis mikroskop dengan desain khusus dan digunakan untuk pengamatan objek sangat detail.

Jenis Mikroskop

Secara umum jenis mikroskop yang dikenal dalam dunia sains dan teknologi ada dua macam, yaitu mikroskop optik atau cahaya dan mikroskop elektron. Akan tetapi dalam kenyataannya ada begitu banyak istilah mikroskop yang biasa digunakan untuk merujuk pada suatu jenis tertentu.

1. Mikroskop Cahaya (Optik)

Mikroskop cahaya atau mikrsokop optik adalah jenis yang ditemukan pertama kali dalam sejarah penemuan alat optik ini. Sesuai dengan namanya, prinsip kerja mikroskop cahaya ialah memanfaatkan cahaya sebagai sumber untuk menghasilkan energi yang digunakan untuk memperbesar bayangan objek yang diteliti.

Cahaya yang digunakan dapat berupa cahaya matahari ataupun cahaya lampu. Pada mikroskop ini terdapat lensa yang berfungsi untuk memusatkan cahaya pada objek yang diamati. Mikroskop cahaya adalah jenis yang paling banyak dijumpai, terutama di sekolah sebagai alat peraga pembelajaran sains.

Umumnya mikroskop cahaya dilengkapi dengan tiga lensa objektif yang dapat melakukan pembesaran. Ketiga lensa objektif tersebut mampu melakukan pembesaran lemah, yaitu 4 dan 10 kali, pembesaran sedang 40 kali, dan pembesaran kuat 100 kali. Selain itu mikroskop juga mempunyai lensa okuler dengan pembesaran maksimal 10 kali.

Dengan begitu mikroskop cahaya mampu untuk memperbesar bayangan objek sampai 1.000 kali dari ukuran sesungguhnya. Mikroskop cahaya dapat dibagi menjadi tiga jenis berdasarkan jumlah lensa okuler yang dimilikinya, yaitu monokuler, binokuler, dan trinokuler.

  • Mikroskop Monokuler. Sesuai namanya, jenis ini hanya memiliki satu lensa okuler dan dianggap sebagai desain mikroskop paling tua dan sederhana tetapi banyak digunakan di sekolah. Pengamatan menggunakan jenis hanya menggunakan satu mata, sehingga objek yang diamati fokus terhadap panjang dan lebarnya.
  • Mikroskop Binokuler. Jenis ini mempunyai dua lensa okuler dan bisa digunakan untuk mengamati objek dengan menggunakan dua mata. Mikroskop binokuler juga biasa disebut mikroskop stereo. Jenis ini memiliki kemampuan untuk mengamati objek tiga dimenasi. Rata-rata pemakaian mikroskop ini adalah untuk keperluan laboratorium.
  • Mikroskop Trinokuler. Ciri khas mikroskop trinoluer adalah jumlah lensa yang dimiliki sebanyak tiga buah. Pengamatan objek dilakukan dengan menggunakan dua mata serta bisa dipasang kamera yang terhubung dengan monitor. Mikroskop trinokuler biasa dipakai untuk mempresentasikan suatu objek.  


MIKROSKOP ELEKTOR

Mikroskop elektron adalah mikroskop yang memanfaatkan elektron sebagai sumber energi untuk memperbesar bayangan dari objek penelitian. Jenis ini memanfaatkan medan magnet untuk menggantikan lensa yang berfungsi memusatkan energi pada objek pengamatan. Dengan kemampuan tersebut, maka jenis mikroskop elektro menjadi yang paling modern dan canggih.

Jumlah perbesaran obyek yang dapat diamati dengan mikroskop elektron sangatlah besar, yaitu mencapai dua juta kali ukuran asli objek pengamatan baik dengan menggunakan metode elektro magnetik ataupun elektro statik.

Ada dua jenis mikroskop elektron, yaitu transmisi elektron dan elektron scanning sebagai berikut:

  • Transmission Electron Microscope (TEM) atau Mikroskop Transmisi Elektron. Mikroskop jenis ini bekerja dengan cara menembuskan elektron pada objek pengamatan, kemudian tampilan obyek tersebut akan tampil pada suatu layar.
  • Scanning Electron Microscope (SEM) atau Mikroskop Elektron Scanning. Jenis mikroskop ini bekerja dengan menghasilkan gambar permukaan, struktur, dan jaringan suatu objek pengamatan. Gambar yang dihasilkan juga berbentuk tiga dimensi.

Bagian-Bagian Mikroskop

Mikroskop yang kini banyak dipakai di sekolah dan laboratorium tersusun atas berbagai macam bagian. Bagian-bagian tersebut secara umum dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu bagian optik dan bagian non optik atau lebih dikenal sebagai bagian mekanik.

bagian mikroskop dosenbiologi.com

1. Bagian Optik

Bagian optik pada mikroskop terdiri atas lima unsur yang meliputi lensa objektif, lensa okuler, diagrafma, kondensor, dan cermin. Berikut ini adalah pengertian dan fungsi dari setiap bagian tersebut.

  • Lensa Okuler. Bagian ini terletak paling atas atau berada di ujung mikroskop dan merupakan bagian yang biasanya paling dekat dengan mata saat melakukan pengamatan. Lensa inilah yang membuat seorang pengamat dapat melihat bayangan objek yang diperbesar dari lensa objektif. Beberapa perbesaran lensa okuler antara lain 6 kali, 10 kali, dan 12 kali.
  • Lensa Objektif. Lensa ini merupakan bagian yang terletak paling dekat dekat dengan objek pengamatan. Umumnya mikroskop mempunyai tiga lensa objektif dengan perbesaran 10 kali, 40 kali, dan 100 kali. Saat memakai lensa ini pengamat harus mengoleskan minyak emersi pada objek sebagai pelumas sehingga bayangan nampak lebih jelas. Sebab semakin besar perbesaran, maka obyek semakin dekat dengan lensa.
  • Diagfragma. Bagian ini berada di bawah meja preparat dan berfungsi sebagai pengatur intensitas cahaya yang masuk dan sampai pada preparat atau objek pengamatan.
  • Kondensor. Kondensor merupakan bagian dari mikroskop yang bisa diputar ke atas ataupun ke bawah. Fungsi kondensor yaitu untuk mengumpulkan cahaya matahari yang telah dipantulkan oleh cermin untuk dipusatkan kembali menuju objek yang diteliti.
  • Cermin. Mikroskop mempunyai cermin yang berfungsi menerima dan mengarahkan cahaya yang diperoleh dengan cara memantulkan cahaya tersebut.

2. Bagian Mekanik (Non-optik)

Bagian mekanik pada mikroskop adalah istilah yang ditujukan untuk bagian non-optik. Bagian ini terdiri atas tujuh unsur, yaitu revolver, tabung, lengan, meja benda, pemutar kasar atau makrometer, pemutar halus atau mikrometer, dan kaki atau penyangga.

  • Revolver. Bagian ini adalah tuas penyangga lensa objektif. Fungsi dari revolver ialah untuk mengatur pembesaran pada lensa objektif sesuai keinginan pengamat.
  • Tabung Mikroskop. Komponen tabung merupakan bagian yang fungsinya sebagai penghubung antara lensa objektif dan lensa okuler.
  • Lengan Mikroskop. Lengan adalah bagian yang berperan penting untuk mikroskop, karena selain menjadi rangka, bagian ini juga menjadi tempat yang dipegang oleh pengamat termasuk saat memindahkan mikroskop. Sehingga tangan tidak perlu menyentuh bagian lain, termasuk lensa.
  • Meja Benda. Bagian ini juga disebut meja preparat yang merupakan suatu bidang berukuran kecil pada mikroskop sebagai tempat untuk meletakkan benda yang ingin diamati. Meja benda ini dilengkapi dengan klip atau capit untuk menjepit obyek pengamatan agar tidak bergeser.
  • Makrometer atau Pemutar Kasar. Makrometer adalah tuas putar yang dilengkapi fitur horizontal ataupun vertikal. Fungsi makrometer adalah untuk menaikkan dan menurunkan tabung mikroskop secara cepat agar objek dapat diamati secara jelas.
  • Mikrometer atau Pemutar Halus. Fungsi mikrometer juga tidak jauh berbeda dengan makromoter, yaitu berupa tuas putar dengan fitur horizontal dan vertikal. Namun secara lebih spesifik mikrometer berfungsi menaikkan dan menurunkan tabung dengan kecepatan lambat agar mendapat gambar objek pengamatan yang lebih fokus dan detail.
  • Kaki Mikroskop merupakan bagian tambahan dan tidak seluruh mikroskop memiliki bagian ini. Kaki tersebut berfungsi sebagai penyangga ketika mikroskop diletakkan di atas bidang yang tidak rata dan sebagai bagian yang dipegang saat dipindahkan. Kaki ini dapat diputar untuk mengatur ketinggiannya agar mendapatkan posisi yang tepat.

Cara Menggunakan Mikroskop

Saat pertama kali membeli mikroskop biasanya telah dilengkapi dengan tuntunan penggunaan. Petunjuk tersebut memuat cara pemasangan bagian-bagian mikroskop, khususnya bagian yang bersifat sensitif terhadap sentuhan hingga cara pemakaiannya.

cara menggunakan mikroskop Pixabay

Berikut ini adalah cara pemakaian mikroskop cahaya sebagai jenis yang paling umum digunakan.


  • Mikroskop diletakkan di atas meja atau bidang datar dan stabil. Pastikan bahwa media yang ditempati menaruh mikroskop kokoh sehingga tidak mudah bergerak atau goyah.
  • Beberapa jenis mikroskop dapat langsung digunakan dan ada juga yang memerlukan tenaga listrik. Oleh sebab itu jika jenis yang dipakai harus terhubung dengan sumber listrik, maka pastikan kabel mikroskop dapat menjangkau sumber listrik agar mudah dihubungkan.
  • Siapkan objek pengamatan di dekat mikroskop.
  • Saat menggunakan mikroskop, hal pertama yang dilakukan adalah mengendurkan makrometer atau pemutar kasar agar obyek pengamatan dapat diletakkan di atas meja benda atau meja preparat.
  • Atur objek pengamatan dengan cara sedemikian rupa termasuk posisinya, kemudian letakkan objek tersebut di atas meja preparat dan jepit agar tidak bergeser saat sedang diteliti.
  • Setelah objek pengamatan mendapat posisi yang pas, putar revolver untuk mencari pembesaran yang diperlukan untuk melakukan pengamatan objek, seperti pembesaran 4 kali, 10 kali, 40 kali, atau 100 kali.
  • Jika mikroskop menggunakan energi dari cahaya matahari maka atur cermin mikroskop agar cahaya yang diperoleh dapat fokus pada objek penelitian. Akan tetapi jika jenis mikroskop yang digunakan membutuhkan cahaya lampu, maka cukup nyalakan lampu sebagai sumber cahaya.
  • Proses pengamatan sudah bisa dilakukan sampai pada tahap ini. Pengamat dapat mengatur revolver lensa untuk memperoleh perbesaran sesuai yang dibutuhkan. Namun yang perlu diperhatikan dalam tahap ini adalah jarak antara lensa objektif dan meja preparat sebaiknya agak jauh agar terhindar dari gesekan.
  • Beberapa mikroskop dengan spesifikasi cukup baik dilengkapi dengan lampu, sehingga pengamat dapat mengatur tingkat pencahayaan mulai dari redup hingga terang.
  • Makrometer dan mikrometer biasanya terdiri atas beberapa unit dalam satu mikroskop. Pemakaian makrometer dan mikrometer yang berada di preparat dapat dilakukan dengan digeser ke kanan atau ke kiri, sedang mikrometer dan makrometer yang terletak di lengan mikrsokop digeser ke atas dan ke bawah.

Perawatan Mikroskop

Mikroskop merupakan alat optik yang sangat sensitif. Oleh karena itu dibutuhkan perawatan hat-hati agar awet dan performanya tetap optimal. Berikut ini adalah beberapa cara merawat mikrokop secara sederhana, yaitu:

  • Ketika membawa mikroskop pastikan posisi tangan kanan digunakan untuk memegang lengan mikroskop dan tangan kiri untuk menopang mikroskop itu sendiri.
  • Pada saat meletakkan mikroskop di atas bidang datar hindari dengan cara mengayun, menggetarkan, apalagi melambungkannya. Begitu pula ketika mengangkat alat optik ini jangan sekali-kali memegang tabungnya sebab beberapa bagian mikroskop akan terlepas jika bagian tersebut diangkat.
  • Setelah memakai mikroskop pastikan membersihkannya dengan teliti agar noda atau jamur tidak tertinggal. Selain itu akan lebih baik jika mikroskop ditutup dengan plastik dan dimasukkan ke dalam kotak penyimpanannya untuk mengindari debu yang dapat menempel.
  • Simpan mikroskop di dalam ruang kering dan sebaiknya diletakkan di dalam lemari yang dilengkapi lampu agar kelembaban bisa terminimalisir. Suhu yang paling baik adalah suhu ruangan yang tidak begitu panas ketika siang hari.
  • Lensa mikroskop adalah bagian yang paling sensitif tetapi tetap harus dibersihkan. Gunakan kain yang lembut, kertas lensa, ataupun kapas penghisap yang sudah dibasahi air bersabun, xilol, atau alkohol. Bersihkan lensa secara hati-hati sebab bagian ini rentan terhadap goresan yang dapat mengganggu proses pengamatan.
  • Apabila mikroskop harus dibawa dan menempuh jarak jauh, maka sebaiknya lepaskan semua bagian mikroskop agar terhindar dari kerusakan pada komponennya. Letakkan mikroskop di dalam kotak penyimpanannya. 
SUMBER : https://rimbakita.com/mikroskop/      





Dalam ilmu biologi, sel merupakan unit dasar kehidupan yang paling kecil dari setiap makhluk hidup. Setiap organisme, baik tumbuhan maupun hewan, terbentuk dari jutaan sel yang bekerja sama untuk menjalankan fungsi-fungsi vitalnya. Mari kita jelajahi dunia menarik sel, dari pengertian hingga perbedaan antara sel prokariotik dan sel eukariotik.

Pengertian Sel:

Sel adalah unit struktural dan fungsional terkecil dari makhluk hidup. Semua organisme, mulai dari bakteri hingga manusia, terdiri dari satu atau lebih sel. Sel adalah tempat berlangsungnya reaksi kimia yang memungkinkan kehidupan berlangsung.

Struktur Sel:

  1. Struktur sel mencakup bagian-bagian yang memainkan peran penting dalam menjalankan fungsi-fungsi seluler. Setiap sel biasanya memiliki:

  2. Membran Sel: Merupakan batas luar sel yang mengontrol aliran zat-zat masuk dan keluar sel.

  3. Sitoplasma: Cairan kental yang mengisi ruang di antara membran sel dan inti sel.

  4. Inti Sel (Nukleus): Mengandung materi genetik dan mengontrol aktivitas sel.

  5. Organel Sel: Struktur kecil di dalam sel yang memiliki fungsi khusus, seperti mitokondria, ribosom, retikulum endoplasma, dan lain-lain.

Jenis Sel:

Ada dua jenis sel utama berdasarkan kompleksitas struktur dan organisasi, yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik.

  1. Sel Prokariotik:

    – Sel prokariotik merupakan bentuk sel paling sederhana dan ditemukan pada organisme bersel tunggal seperti bakteri dan archaea.
    – Mereka tidak memiliki inti sel yang terpisah oleh membran. Materi genetik mereka berbentuk sirkuler dan terletak di nukleoid.
    – Sel prokariotik biasanya tidak memiliki organel sel yang kompleks seperti sel eukariotik.
    – Meskipun sederhana, sel prokariotik memiliki peran vital dalam proses biokimia di alam dan dapat bertahan dalam berbagai kondisi lingkungan.

  2. Sel Eukariotik:

    – Sel eukariotik lebih kompleks dan ditemukan pada tumbuhan, hewan, jamur, dan protista.
    – Mereka memiliki inti sel yang jelas, di mana materi genetik terkandung dalam nukleus yang dikelilingi oleh membran.
    – Sel eukariotik memiliki beragam organel sel yang mengatur berbagai fungsi seluler, termasuk mitokondria (tempat produksi energi), ribosom (tempat sintesis protein), dan retikulum endoplasma (tempat transportasi intraseluler).


Perbedaan antara sel prokariotik dan eukariotik menunjukkan tingkat kompleksitas struktural yang berbeda, namun keduanya sama-sama penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan kelangsungan kehidupan di Bumi.

Kesimpulannya, Sel adalah unit dasar kehidupan yang sangat menarik dan esensial. Dari organisme bersel tunggal hingga manusia, sel berperan dalam menjalankan fungsi-fungsi kehidupan yang kompleks. Perbedaan antara sel prokariotik dan eukariotik mencerminkan tingkat kompleksitas struktural dan organisasi yang membedakan setiap jenis sel. Penelitian tentang sel terus berkembang, membuka pintu baru untuk pemahaman lebih dalam tentang kehidupan dan kesehatan manusia serta ekosistem di sekitar kita.

sumber : https://umsu.ac.id/berita/sel-pengertian-struktur-jenis-prokariotik-dan-eukariotik/


 Pengertian Sel Beserta Struktur dan Fungsinya


Sel merupakan bagian terkecil yang membentuk tubuh kita. Sadarkah kalian bahwa tubuh kita yang besar ini terdiri atas jutaan sel-sel yang sangat kecil? Meskipun kecil, sel-sel tersebut memegang peranan penting dalam kelangsungan hidup kita serta makhluk hidup lainnya.
Sel tumbuhan dan hewan pun ada yang sama dan ada yang berbeda. Pada artikel ini, kita akan mempelajari tentang komponen yang membentuk struktur sel beserta fungsinya. Ada pula penjelasan mengenai ciri-ciri sel serta perbedaan antara sel hewan dan tumbuhan. Simak penjelasannya sampai habis ya, detikers!

Apa Itu Sel?
Mengutip Modul Belajar Mandiri Calon Guru dalam cdn-gbelajar.simpkb.id, sel adalah unit terkecil yang menyusun tubuh makhluk hidup dan merupakan tempat terselenggaranya fungsi kehidupan.

Sel ditemukan pertama kali pada 1665 oleh seorang ilmuwan Inggris bernama Robert Hooke. Saat mengamati sayatan gabus dari batang tumbuhan yang sudah mati dengan mikroskop sederhana, Hooke menemukan ruang-ruang kosong yang dibatasi oleh dinding tebal. Ruang-ruang tersebut akhirnya disebut cellulae atau disingkat menjadi cell.

Sel juga dipahami sebagai kesatuan atau unit struktural makhluk hidup. Ahli botani Jerman Jacob Schleiden mengamati sel tumbuhan secara mikroskopis, sedangkan sel hewan diamati oleh Theodor Schwann. Keduanya menyimpulkan bahwa setiap makhluk hidup tersusun atas sel-sel. Kemudian ada organisme bersel tunggal dan ada juga organisme yang tersusun atas banyak sel.

Struktur dari Sel
Masih dari modul yang sama, sel tersusun atas berbagai komponen yang membentuk sebuah struktur. Berikut susunan struktur dari sel.

1. Membran Plasma
Membran plasma atau selaput plasma, disebut juga membran sel, adalah selaput sel paling luar yang tersusun dari molekul lipoprotein (fosfolipid dan protein) dan molekul-molekul lain yang menyempurnakan struktur membran. Protein yang membentuk membran plasma adalah protein intrinsik atau integral dan protein ekstrinsik atau perifer.

Pada membran plasma juga terdapat molekul kolesterol. Membran plasma memiliki ketebalan antara 7,5 hingga 10 nanometer. Membran plasma memiliki sifat semipermeabel atau selektif permeabel.

2. Sitoplasma
Sitoplasma adalah bagian sel yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan bahan kimia sel yang penting bagi proses metabolisme sel. Sitoplasma terbentuk dari air, protein, lemak, karbohidrat, mineral, dan vitamin.

3. Dinding Sel
Dinding sel adalah komponen yang menentukan bentuk sel dan berfungsi sebagai penguat serta melindungi protoplas. Dinding sel hanya ditemukan pada sel tumbuhan dan tidak ada pada sel hewan. Dinding sel memiliki ketebalan yang bervariasi tergantung umur dan tipe sel. Semakin tua umur sel, semakin tebal dindingnya. Namun, ada beberapa sel yang tidak mengalami penebalan dinding.

Dinding sel dibedakan menjadi tiga bagian pokok berdasarkan perkembangan dan strukturnya. Bagian itu adalah lamela tengah, dinding sel primer, dan dinding sel sekunder. Lamela tengah dan dinding sel primer dimiliki oleh semua tumbuhan, tetapi hanya sel yang dapat mengalami penebalan saja yang memiliki dinding sel sekunder.

4. Inti Sel atau Nukleus
Inti sel adalah komponen sel bermembran yang berbentuk bulat atau lonjong seperti cakram. Nukleus terletak pada sitoplasma, biasanya di tengah sel. Namun, ada juga tumbuhan yang memiliki nukleus yang terletak agak ke tepi sitoplasma.

Biasanya sel tumbuhan dan hewan memiliki satu nukleus, tetapi ada juga yang lebih dari satu. Contohnya sel otot lurik. Nukleus memiliki ukuran yang lebih besar daripada organel sel lainnya, yakni antara 10-20 nm.

Selain itu, inti sel juga berperan mengatur seluruh kegiatan sel dan membawa informasi genetik berupa kromosom yang akan diturunkan ke generasi berikutnya. Kromosom merupakan struktur yang terdiri atas DNA dan protein.

5. Fosfolipida
Fosfolipida merupakan salah satu penyusun membran plasma. Fosfolipida berupa molekul fosfat (bagian kepala) dan molekul lemak (bagian ekor). Fosfat bersifat hidrofilik dan bagian lipid bersifat hidrofobik. Dalam susunan sel, bagian fosfat menghadap ke arah luar dan dalam membran plasma, sedangkan bagian ekor terdapat di tengah-tengah.

6. Protein Membran
Protein membran adalah protein yang terdapat pada membran sel. Banyaknya protein dalam fosfolipid bisa mencapai lebih dari 50 persen dari membran tersebut. Penyebabnya adalah struktur protein yang lebih besar dan lebih kompleks daripada struktur lemak.

Protein membran terdiri atas protein integral atau intrinsik yang merupakan protein yang menembus fosfolipid bilayer, serta protein perifer atau ekstrinsik yang merupakan protein yang tidak menembus permukaan fosfolipid. Protein intrinsik berperan dalam transportasi atau perpindahan molekul dari dan ke sel, sementara protein ekstrinsik berupa hormon atau enzim yang berperan mengatur kinerja membran plasma.

7. Retikulum Endoplasma (RE)
Retikulum endoplasma adalah bagian sel berupa vesikel atau kantong dengan bentuk pipih, bundar, atau tubuler (tabung) dan satu sama lain dapat berhubungan. RE tersusun atas selapis membran yang berperan sebagai penghubung antara bagian luar sel dan bagian dalam sel.

RE sendiri terbagi menjadi dua jenis, yakni RE halus (REh) yang tidak dilekati ribosom dan RE kasar (REk) yang dilekati ribosom. RE memiliki peran anabolik dan protektif. Dalam pengamatan mikroskop, RE terlihat seperti saluran berkelok-kelok dan jala berongga. Saluran-saluran ini berfungsi untuk membantu gerakan substansi dari satu bagian sel ke bagian lainnya.

8. Badan Golgi
Disebut juga aparatus golgi atau kompleks golgi. Badan golgi adalah organel sel yang dijumpai pada sel-sel yang melakukan fungsi ekskresi atau pembuangan. Pada sel tumbuhan, bagian ini disebut juga diktiosom. Badan golgi berbentuk kantong-kantong pipih, tubulus, dan vesikula.

9. Lisosom
Lisosom adalah organel sel yang berbentuk kantong bola yang diselubungi oleh selaput atau membran tunggal. Lisosom berisi enzim hidrolitik seperti glukosidase, fosfolipase, protease, nuklease, lipase, dan fosfatase. Diameter lisosom sekitar 500 nm.

10. Mitokondria
Disebut juga kondriosom. Mitokondria adalah organel sel tempat berlangsungnya respirasi sel pada makhluk hidup. Bentuk dan jumlahnya di dalam sel berbeda-beda tergantung aktivitas dan tipe sel. Mitokondria banyak ditemukan pada sel yang memiliki aktivitas metabolisme tinggi dan yang memerlukan banyak energi, misalnya sel otot jantung.

11. Ribosom
Ribosom adalah organel bermembran berisi untai RNA dan protein, karbohidrat, sedikit lemak, dan mineral. Nama ribosom diambil dari asam ribonukleat dan soma (badan). Ukuran ribosom hanya sekitar 20-25 nm dan terdapat pada sitoplasma atau menempel pada retikulum endoplasma.

12. Plastida
Plastida adalah organel khas yang ditemukan pada sel tumbuhan. Plastida tersebar di sitoplasma pada sel tumbuhan dan dapat terlihat jelas di bawah mikroskop sederhana. Ukuran dan pigmentasi plastida bervariasi. Berdasarkan ada atau tidak adanya zat warna, plastida dibedakan menjadi leukoplas (tidak berwarna), kloroplas (berwarna hijau), dan kromoplas (berwarna selain hijau).

13. Sentrosom dan Sentriol
Sentrosom dan sentriol adalah dua komponen dari sel hewan, terutama yang terlibat dalam pembelahan sel. Sentrosom terdiri atas dua sentriol yang tersusun secara ortogonal. Dua sentriol tersebut cenderung tegak lurus satu sama lain. Sentrosom dan sentriol umumnya terletak di dekat nukleus.

14. Mikrobodi
Mikrobodi adalah organ sel dengan struktur mirip lisosom, berbentuk bulat dengan diameter antara 0,2-2 mikrometer dan diselubungi membran. Mikrobodi dibagi menjadi dua macam yakni peroksisom dan glioksisom.

Mikrobodi mengandung enzim katalase dan oksidase yang berperan dalam berbagai reaksi biokimia dalam sel. Selain itu, mikrobodi juga memfasilitasi pemecahan lemak, asam amino, dan alkohol.

15. Mikrotubulus dan Mikrofilamen
Mikrotubulus adalah salah satu komponen sitoplasma yang terdapat pada sel-sel hewan maupun tumbuhan. Bentuknya berupa silinder dan berongga. Sedangkan mikrofilamen adalah organel sel berbentuk benang-benang halus yang tersusun dari protein aktin.

Mikrotubulus berperan sebagai rangka dalam sel, membentuk jaringan struktural sel, membantu transportasi sel, membangun silia dan flagel, serta terlibat dalam pemisahan kromosom dalam sel mitosis dan meiosis. Sementara mikrofilamen berperan dalam bentuk sel, kontraktilitas sel, stabilisasi mekanis, eksositosis, dan endositosis.

16. Vakuola
Vakuola adalah komponen sel yang ditemukan pada tumbuhan dan hewan yang terbungkus suatu membran tunggal yang disebut tonoplas atau getah sel. Namun, tidak semua sel hewan memiliki komponen ini. Getah sel yang membungkus vakuola sebagian besar tersusun dari air dan zat-zat terlarut lain sesuai jenis tumbuhannya. Antara lain garam mineral, sukrosa, enzim, basa, asal, dan alkaloid.

Vakuola berfungsi sebagai osmoregulator atau menjaga nilai osmotik sel, sebagai tempat menyimpan bahan tertentu, wadah sisa metabolisme, dan berperan dalam degradasi organel-organel sel yang tua dan rusak.

Komponen Sel beserta Fungsinya
Selain struktur bagian sel di atas, sel juga tersusun atas komponen kimiawi. Berikut penjelasannya mengutip Modul Pembelajaran SMA Biologi Kelas XI oleh Kemdikbud.

1. Karbohidrat
Karbohidrat tersusun atas unsur karbon, oksigen, dan hidrogen. Berdasarkan fungsinya, karbohidrat dibedakan menjadi karbohidrat sederhana (sebagai sumber energi dalam sel), karbohidrat rantai pendek (sebagai cadangan energi), dan karbohidrat rantai panjang (sebagai komponen struktural organel dan bagian sel lainnya).

2. Lemak
Lemak tersusun atas unsur karbon, hidrogen, dan oksigen. Lemak dibangun oleh gliserol dan asam lemak. Dalam sel hidup, lemak berfungsi sebagai komponen utama membran sel atau membran plasma, pembentukan hormon, dan pembentukan vitamin.

3. Protein
Protein merupakan unsur organik terbesar yang membentuk sebuah sel. Protein tersusun atas protein struktural dan protein fungsional. Protein struktural berfungsi sebagai penyusun organel sel. Sedangkan protein fungsional berfungsi mengatur reaksi kimia yang menjaga agar sel tetap hidup.

4. Asam Nukleat
Asam nukleat merupakan materi inti dalam komponen kimiawi sel. Ada dua jenis asam nukleat, yakni asam deoksiribonukleat (DNA) dan asam ribonukleat (RNA). Fungsinya adalah untuk mengontrol aktivitas sel dan membawa informasi genetik.

5. Air
Air adalah senyawa utama komponen kimiawi sel dengan jumlah terbesar, yakni 50-65 persen berat sel. Air dalam sel berfungsi sebagai pelarut dan katalisator beberapa reaksi biologis yang terjadi.

6. Vitamin
Vitamin dalam sel memang kecil, tetapi tetap dibutuhkan untuk menunjang berbagai fungsi sel dalam proses metabolisme. Vitamin berperan mempertahankan metabolisme, pertumbuhan, dan menghancurkan radikal bebas.

7. Mineral
Mineral adalah komponen struktural sel yang berfungsi memelihara kerja metabolisme, mengatur enzim, serta menjaga keseimbangan asam dan basa.

Ciri-ciri Sel
Dikutip dari modul dalam situs materi78.co.nr, ciri-ciri sel pada umumnya adalah:

Dikelilingi oleh membran plasma.
Mengandung kromosom.
Terdiri atas protoplasma yang merupakan kesatuan dari sitoplasma dan inti sel.
Memiliki ribosom.
Perbedaan antara Sel Hewan dan Tumbuhan
Seperti sempat dijelaskan pada bagian struktur sel di atas, sel tumbuhan berbeda dengan sel hewan. Berikut perbedaan sel tumbuhan dan sel hewan dikutip dari buku Biologi Umum oleh Hafidha Asni dan Dwimei Ayudewandari.

1. Vakuola
Pada sel tumbuhan, vakuola berbentuk besar tapi jumlahnya sedikit. Vakuola ini berfungsi sebagai tempat cadangan makanan karena sel tumbuhan dapat menghasilkan makanannya sendiri. Sedangkan pada sel hewan, vakuola berjumlah banyak tapi berbentuk lebih kecil karena hewan tidak dapat menghasilkan makanan sendiri.

2. Dinding Sel
Pada sel tumbuhan, terdapat dinding sel yang umumnya tersusun dari selulosa dan hemiselulosa sehingga membuat sel menjadi kaku. Sedangkan pada sel hewan, tidak terdapat dinding sel.

3. Plastida
Sama seperti dinding sel, plastida hanya dimiliki oleh sel tumbuhan. Sel hewan tidak didapati adanya plastida karena komponen ini berfungsi memberikan warna pada bagian tumbuhan.

4. Mitokondria
Sel tumbuhan memiliki jumlah mitokondria yang lebih sedikit karena fungsi komponen ini sudah dibantu oleh plastida. Sedangkan sel hewan memiliki jumlah mitokondria yang banyak karena tidak ada plastida.

5. Sentriol
Komponen ini membantu proses pembelahan pada hewan. Tetapi pada tumbuhan, proses pembelahan tidak membutuhkan sentriol.

6. Lisosom
Sel tumbuhan tidak memiliki lisosom. Komponen ini hanya ada pada sel hewan. Lisosom berfungsi dalam pencernaan intrasel.

Sumber: https://www.detik.com/bali/berita/d-6439594/pengertian-sel-beserta-struktur-dan-fungsinya
Postingan Lebih Baru Beranda

kelas 8b

  • abriel
  • aini
  • alferro
  • amel
  • anin
  • dareel
  • dayan
  • dini
  • dinta
  • dita
  • elsa
  • elta
  • fafa
  • ferdi
  • hanjung
  • hanum
  • inon
  • kesya
  • nala
  • natiza
  • nazifa
  • oka
  • rachel
  • raka
  • rengga
  • stevi
  • uzil
  • wildan

ABOUT ME

I could look back at my life and get a good story out of it. It's a picture of somebody trying to figure things out.

SUBSCRIBE & FOLLOW

POPULAR POSTS

Categories

  • IPA BAB 1 2
  • IPA BAB 2 12
  • IPA BAB 4 6
  • IPA BAB 5 4
  • IPA BAB 6 4
  • LATIHAN 1

Advertisement

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog

  • April 2024 (1)
  • Januari 2024 (14)
  • September 2023 (5)
  • Agustus 2023 (7)
  • Juli 2023 (3)

Laporkan Penyalahgunaan

  • Beranda

Mengenai Saya

nida faradisa
Lihat profil lengkapku

Oddthemes

Copyright © nida faradisa. Designed by OddThemes