GANGGUAN PADA SISTEM PEREDARAN DARAH








 Pengertian Darah

Darah adalah jaringan yang mencakup plasma darah yang di dalam nya terkandung sel-sel darah. Sel-sel darah terdiri dari sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping darah (trombosit).

Dalam Modul Biologi Kelas XI KD 3.7 oleh Kemdikbud, darah merupakan cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri.

Adapun darah dan alat peredaran darah di seluruh tubuh membentuk sistem peredaran darah. Fungsi peredaran darah antara lain:

a. Mengedarkan oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh dan mengangkut karbondioksida sisa aktivitas sel dari tubuh ke paru-paru untuk dibuang
b. Mengangkut nutrisi yang diperlukan untuk metabolisme tubuh dari sistem pencernaan dan membawa sisa metabolisme ke ginjal untuk dibuang
c. Mengangkut hormon
d. Mengangkut sistem kekebalan tubuh
e. Mengatur suhu tubuh

10 Jenis Penyakit pada Sistem Peredaran Darah
Apabila sistem peredaran darah mengalami gangguan, maka akan berdampak pada fungsi tubuh secara menyeluruh.

Siswa pasti tahu penyakit anemia. Anemia adalah salah satu penyakit akibat kurangnya eritrosit atau sel darah merah. Selain anemia, berikut penyakit-penyakit pada sistem peredaran darah.

Anemia
Anemia merupakan suatu keadaan kekurangan eritrosit (hemoglobin). Kekurangan hemoglobin menyebabkan suplai oksigen ke jaringan menurun sehingga dapat mengganggu fungsi kerja sel.
Talasemia
Talasemia merupakan suatu kelainan pada eritrosit yang berakibat sel tersebut mudah rapuh dan cepat rusak. Talasemia termasuk penyakit keturunan yang dapat terjadi pada perempuan maupun laki-laki.
Leukemia
Leukemia atau kanker darah adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh kelebihan produksi leukosit. Leukemia terjadi akibat sumsum tulang atau jaringan limpa bekerja secara tidak normal. Sehingga produksi leukosit menjadi berlipat ganda, sedangkan produksi eritrosit dan trombosit menurun.
Agranulositosis
Agranulositosis merupakan kebalikan dari leukemia yang berakibat pada menurunnya daya tahan terhadap penyakit. Penyakit ini dapat menyebabkan seorang pasien meninggal karena infeksi yang tidak dapat ia lawan.
Hemofilia
Hemofilia merupakan suatu penyakit yang berakibat sukarnya darah membeku ketika terjadi pendarahan. Hemofilia termasuk penyakit keturunan yang terjadi hampir pada semua keturunan berjenis kelamin laki-laki.
Hipertrofi
Hipertrofi merupakan suatu keadaan yang menyebabkan menebalnya otot-otot jantung. Kelainan ini terjadi akibat katup-katup jantung tidak berfungsi secara wajar sehingga jantung tidak bekerja secara esktra agar darah terus mengalir.
Varises
Varises adalah suatu pelebaran pada pembuluh balik (vena). Varises sering terjadi pada bagian bawah tubuh. Hemaroid atau wasir merupakan varises yang terjadi pada daerah dubur.
Aterosklerosis
Aterosklerosis adalah penyakit sistem peredaran darah. Hal ini akibat akumulasi deposit lemak dalam dinding pembuluh darah, terutama arteri. Selama periode waktu, arteri mengeras dandindingkehilanganelastisitasnya.Komplikasiaterosklerosis termasuk penyakit jantung dan serangan jantung.
Baca juga:
7 Fungsi Darah bagi Tubuh serta Karakteristik yang Harus Siswa Tahu
Hipertensi
Hipertensi merupakan suatu keadaan yang ditandai dengan tekanan sistolid atas 150 mmHg atau tekanan diastol di atas 100 mmHg. Penyakit yang dikenal dengan tekanan darah tinggi dapat menyebabkan pecahnya pembuluh arteri dan kapiler. Jika terjadi pada otak, maka disebut pendarahan otak.
Hipotensi
Berkebalikan dengan hipertensi, hipotensi adalah suatu keadaan yang ditandai dengan tekanan sistol dan diastol di bawah ukuran normal. Tekanan darah ideal adalah 120 mmHg untuk sistol dan 70 atau 80 mmHg untuk diastol. Hipotensi juga disebut dengan tekanan darah rendah.

SUMBER :


 
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6427432/10-jenis-penyakit-pada-sistem-peredaran-darah-siswa-catat-nih

0 komentar